Ilustrasi ASEAN Indonesia 2023 (IDN Times/Trio Hamdani)
Perry menggarisbawahi perlunya para pemangku kepentingan membawa transformasi digital pada sistem pembayaran untuk membawa inklusi pemulihan ekonomi di ASEAN dan juga memitigasi risiko.
"Nomor satu, kita perlu memajukan konektivitas pembayaran regional lebih lanjut. Ini adalah ambisi kami, ini adalah misi kami dan kami sudah bergerak ke arah itu," ujarnya.
Pada November 2022, dijelaskan Perry, lima bank sentral sudah menandatangani komitmen untuk mengintegrasikan interkonektivitas pada sistem pembayaran lintas batas, melibatkan Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
"Dan lima area Fast Payment QR serta data, RTGS dan juga transaksi mata uang lokal, kami sudah bergerak ke arah itu," sebutnya.
Indonesia tidak berhenti di situ. Jadi, tidak terbuka kemungkinan kerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan konektivitas pembayaran regional, tidak hanya dalam sistem pembayaran lintas batas ASEAN, tetapi juga untuk memajukan lebih jauh bagaimana digitalisasi, bagaimana sistem pembayaran lintas batas dapat mendukung inklusi keuangan, pemulihan ekonomi kita, serta juga untuk mendukung hub global kita," tambahnya.