Bos BI Minta Masyarakat Tak Tawar Menawar saat Beli Produk UMKM
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo meminta masyarakat tidak melakukan tawar-menawar harga saat membeli produk UMKM. Karena sebagian besar pelaku usaha kecil merupakan perempuan atau para ibu yang tengah membantu perekonomian keluarga.
Hal itu disampaikannya di depan sejumlah istri pejabat dan petinggi bank-bank komersial yang hadir dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
"Jadi kalau ibu-ibu nanti beli produk UMKM, jangan tawar ke bawah ya. Kalau harganya Rp5 juta, boleh nawarnya jadi Rp10 juta karena Rp5 juta yang sisanya itu untuk sedekah ke ibu-ibu biar mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai S3 dan mencetak pemimpin-pemimpin bangsa," kata Perry Warjiyo.
1. Sebanyak 80 persen pelaku UMKM adalah perempuan
Perry mengatakan, mayoritas penggerak UMKM di Indonesia adalah perempuan. Dari total lebih dari 60 juta UMKM, sekitar 80 persennya adalah perempuan.
Menurutnya, perempuan atau ibu-ibu pelaku UMKM membangun usaha kecilnya untuk membantu perekonomian keluarga. Kemudian penghasilan yang mereka dapatkan, biasanya digunakan menyekolahkan anaknya setinggi mungkin hingga menjadi calon pemimpin bangsa.
"Bapak-bapak nanti setelah itu buka HP-nya, termasuk para pemimpin perbankan, langsung buka mobile bankingnya untuk transfer ke istri, supaya nanti ibu-ibu juga pakai QRIS atau BI-Fast untuk borong UMKM di KKI 2023 ini," kata Perry.
KKI merupakan salah satu agenda tahunan BI sejak 2016. Sejumlah UMKM binaan BI diboyong ke JCC untuk pameran termasuk beberapa UMKM binaan dari enam kementerian atau lembaga (K/L) lainnya.