Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra memastikan tahun depan bakal jadi momentum kebangkitan Garuda Indonesia. Apalagi kehadiran pandemik COVID-19 pada awal 2020 silam semakin membenamkan maskapai milik negara tersebut ke bibir jurang kebangkrutan.
Seperti diketahui, perusahaan dengan kode emiten GIAA tersebut memiliki utang dengan nilai mencapai Rp70 triliun. Hal itu menimbulkan permasalahan dari sisi finansial mereka.
"2022 ini akan menjadi tahun di mana kita mengkonsolidasikan diri dan kita juga berharap tentu saja sedini mungkin PKPU selesai sehingga kita akan jadikan tahun 2022 menjadi tahun di mana recovery dari Garuda ini bisa kita mulai," kata Irfan, dalam Paparan Publik Garuda Indonesia secara virtual, Senin (20/12/2021).