Kristalina memaparkan hal yang dibutuhkan ASEAN untuk menjaga momentum pertumbuhan yang sehat dan dinamis. Antara lain soal stabilitas ekonomi makro dan keuangan sehingga ada kepercayaan konsumen dan investor.
Setidaknya, kata dia, hal tersebut telah terbukti membantu ASEAN dengan baik sebelum terjadi pandemik COVID-19. Hal ini harus tetap dipertahankan walaupun diakuinya merupakan pilihan yang sulit. Dia pun mengambil contoh Indonesia.
"Ibu (Menteri Keuangan Indonesia) Sri Mulyani perlu menyeimbangkan antara membantu masyarakat yang paling rentan di Indonesia, memberikan insentif kepada dunia usaha, dan di sisi lain membangun penyangga untuk menghadapi guncangan di masa depan," ujarnya.
Tidak kalah pentingnya, kata Kristalina, upaya yang harus dilakukan oleh negara-negara di ASEAN adalah berinvestasi dalam pendidikan dan keterampilan. Menurutnya, masyarakat di ASEAN harus memiliki keterampilan masa depan.
"Berinvestasilah dalam konektivitas digital. Tidak ada masa depan tanpanya dan tentu saja berinvestasi dalam ekonomi hijau," sambungnya.