Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Samsung turut serta dalam ajang Internationale Funkausstellung Berlin 2008. (Eirik Solheim dari Oslo, Norwegia, CC BY-SA 2.0 via Wikimedia Commons)
Samsung turut serta dalam ajang Internationale Funkausstellung Berlin 2008. (Eirik Solheim dari Oslo, Norwegia, CC BY-SA 2.0 via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Lee Jae-yong kembali memimpin Samsung setelah bebas hukum.

  • Putusan bebas membantu stabilkan kepemimpinan Samsung di tengah ketidakpastian ekonomi global.

  • Diperkirakan Lee akan tampil lebih aktif sebagai pemimpin dalam berbagai kegiatan publik.

Jakarta, IDN Times – Pengadilan tertinggi Korea Selatan mengukuhkan putusan bebas untuk pimpinan Samsung Electronics, Lee Jae-yong. Keputusan ini mengakhiri proses hukum panjang terkait merger antara Samsung C&T dan Cheil Industries pada 2015. Jaksa sebelumnya menuduh Lee memakai penipuan saham dan akuntansi demi menguasai kendali perusahaan melalui nilai yang digelembungkan pada Samsung Biologics.

Mahkamah Agung Seoul menyatakan bahwa merger tersebut sah dan menolak seluruh banding dari pihak jaksa. Proses hukum telah berjalan selama lima tahun dengan pemeriksaan menyeluruh.

“Hari ini, Mahkamah Agung dengan jelas mengonfirmasi melalui putusan akhirnya bahwa merger Samsung C&T dan perlakuan akuntansi Samsung Biologics adalah sah,” kata tim hukum Samsung pada Kamis (17/7/2025), dikutip dari BBC.

1. Lee pernah dipenjara dan kini kembali memimpin Samsung

Lee Jae-yong pertama kali ditangkap pada 2017 atas tuduhan menyuap penasihat mantan Presiden Park Geun-hye untuk memperkuat posisinya di dalam perusahaan. Dalam kasus berbeda, ia dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan atas penipuan dan penggelapan sebelum akhirnya dibebaskan bersyarat pada Agustus 2021. Satu tahun kemudian, Lee menerima pengampunan dari presiden dan kembali ke posisi manajerial.

Setelah itu, ia secara resmi diangkat menjadi ketua eksekutif Samsung Electronics pada Oktober 2022. Posisi tersebut membuatnya memegang kendali penuh atas konglomerasi teknologi terbesar di Korea Selatan. Kembalinya Lee ke pucuk pimpinan berlangsung tanpa hambatan hukum setelah statusnya dibersihkan.

2. Putusan bebas dinilai bantu Samsung hadapi tekanan global

ilustrasi sidang (pexels.com/Sora Shimazaki)

Putusan Mahkamah ini dinilai penting bagi stabilitas Samsung di tengah ketidakpastian ekonomi global. Federasi Industri Korea (KFI) menyatakan bahwa kepemimpinan stabil akan mempercepat pengambilan keputusan strategis di perusahaan. Hal ini dinilai krusial di tengah gejolak dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang dipicu tarif dari Presiden Donald Trump.

Kasus Lee juga sempat membuka kembali sorotan pada praktik konglomerasi keluarga atau chaebol di Korea Selatan. Sementara itu, Samsung sendiri tengah menghadapi penurunan penjualan di berbagai sektor penting. Selama persidangan tahun lalu, Lee mengatakan bahwa realitas yang dihadapi Samsung lebih sulit dari sebelumnya, namun ia akan mengatasi dan melangkah maju.

3. Lee diperkirakan akan tampil lebih aktif sebagai pemimpin

Dengan status hukumnya yang kini bersih, Lee diprediksi akan lebih aktif dalam berbagai kegiatan publik. Ia diyakini akan mewakili Samsung dalam acara penting seperti kunjungan ke luar negeri dan pengumuman investasi. Para pengamat menyebut bahwa citra kepemimpinan Lee kini akan lebih menonjol dibanding sebelumnya.

“Ketua Lee kemungkinan akan kembali memainkan peran yang lebih publik, dengan kepemimpinannya menjadi lebih terlihat melalui perjalanan ke luar negeri, pengumuman investasi, dan partisipasi dalam acara-acara besar,” kata Kim Dae-jong, profesor dari Universitas Sejong, dikutip dari CNA.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team