Siloam Hospitals Laboan Bajo (IDN Times/Uni Lubis)
Adapun daftar rumah sakit kanker terbaik di Asia Pasifik itu diperoleh dari riset Newsweek bersama Statista. Kedua institusi itu melakukan riset layanan RS spesialis, salah satunya yang mengembangkan kemampuan penanganan kanker.
Dalam riset tersebut, Statista dan Newsweek menyoroti enam layanan kesehatan, mencakup kardiologi, endocrinology, neurologi, onkologi, orthopedic, dan pediatric. Riset dilakukan di negara-negara Asia Pasifik, meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.
Dari layanan kanker, MRCCC Siloam masuk indeks dengan peringkat 63, menggunguli Anam Hospital di Korea Selatan, Medanta The Medicity di India, bahkan St Vincents’s Private Hospital di Sydney, serta Subang Jaya Medical Centre di Malaysia.
Sebaliknya RS lain dari Indonesia yang menembus peringkat 75 besar, terdapat RS Kanker Dharmais. Dari Asia Tenggara, terbanyak diwakili oleh rumah sakit berbasis di Singapura, seperti National Cancer Centre Singapore dan Mount Elizabeth Hospital yang menempati peringkat masing-masing, yakni posisi sembilan dan 18.
Saat ini, rasio dokter spesialis di Indonesia hanya mencapai 0,03 per seribu penduduk. Padahal, pemerintah menargetkan rasio dokter spesialis bisa mencapai 0,28 per seribu penduduk.
Di sisi lain, John mengungkapkan untuk menyamai peringkat negara-negara maju di Asia Pasifik saja, seperti Korea Selatan dan Jepang yang mendominasi peringkat teratas riset Statista, dibutuhkan komitmen bersama baik sektor swasta maupun pemerintah.
“Dan ini tidak hanya persoalan pada hilir layanan rumah sakit, tetapi ekosistem dunia kesehatan. Mulai dari pendidikan dokter spesialis, perizinan, hingga permodalan,” kata John.