Peresmian KIKT (Kadin Indonesia Komite Tiongkok). (IDN Times/William Utomo)
Dalam sambutannya, Erick Thohir mengingatkan soal jebakan pola pikir negara maju. "Dalam globalisasi, negara maju hanya mendorong hubungan dagang," tutur dia.
Hal itu dinilainya membuat negara berkembang menjadi sulit untuk maju. Oleh sebab itu, pihaknya menyambut penuh rencana KIKT yang akan meluaskan hubungan diplomasi di antara kedua negara.
Dia meyakini, rencana tersebut akan membuat hubungan di antara keduanya menjadi lebih saling menguntungkan, kontinyu, dan semakin kuat.
Hal ini pun diaminkan oleh Shinta W Kamdani yang juga memberikan sambutan pada kesempatan tersebut. Sedangkan Bahlil dalam sambutannya mengingatkan soal toleransi dalam dunia ekonomi.
Dalam dunia ekonomi, kata Bahlil, penguasa mayoritas sumber daya ekonomi juga harus memberdayakan yang lemah.
"Kalau dalam hal agama di Indonesia, toleransi umat Islam yang mayoritas dalam melindungi agama lain," tutur dia.
Pihaknya pun mengingatkan agar antara KITK dan pemerintah terus saling support. Pihaknya mengaku harus mencapai target investasi asing yang bisa masuk ke Indonesia. KIKT dinilainya sebagai elemen penting dalam pencapaian target tersebut. *