Karyawan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Gold Copper Tbk (MDKA). (Dok. Merdeka Gold Resources)
Di tengah perubahan struktur kepemilikan, fundamental operasional EMAS menunjukkan penguatan yang solid. Perseroan melaporkan telah memulai aktivitas penambangan perdana (first mining) pada 1 Oktober 2025. Sesuai jadwal, target produksi emas perdana (first gold production) ditetapkan pada kuartal I-2026 dengan proyeksi puncak produksi (peak production) mencapai sekitar 500 ribu ons emas per tahun pada 2032.
Penguatan fundamental ini didukung oleh peningkatan signifikan cadangan dan sumber daya. Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Abidin menjelaskan, berdasarkan studi teknis terbaru, cadangan bijih emas (ore reserve) tambang emas Pani kini meningkat menjadi 4,8 juta ons, berdasarkan laporan perseroan per 6 Oktober 2025.
"Angka ini 150 persen lebih tinggi dibanding cadangan sebelumnya sebesar 1,9 juta ons, dari kandungan sumber daya mineral (mineral resource) melebihi 7 juta ons," ujar Boyke, dikutip Kamis (9/10).
Sementara itu, total sumber daya (resources) tercatat lebih dari 7 Moz, mencerminkan potensi ekspansi jangka panjang yang kuat.
Secara keseluruhan, Boyke mengatakan kombinasi antara struktur kepemilikan yang lebih terdiversifikasi dan fundamental operasional semakin kokoh menempatkan EMAS dalam fase pertumbuhan baru yang strategis di bawah koordinasi Grup Merdeka.
Sebagai informasi, EMAS dan MBMA merupakan bagian dari ekosistem PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang dikendalikan oleh PT Provident Capital Indonesia dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).