Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan RUA AlHaram AlMakki Company untuk membangun King Salman Gate (dok. BPKH)
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan RUA AlHaram AlMakki Company untuk membangun King Salman Gate (dok. BPKH)

Intinya sih...

  • BPKH berinvestasi dalam proyek King Salman Gate di Makkah untuk memperluas jejaring internasional dan memberikan nilai tambah bagi jemaah Indonesia.

  • Kerja sama fokus pada investasi strategis dan sektor makanan & minuman, dengan tujuan mendukung pertumbuhan Makkah secara berkelanjutan.

  • Langkah ini sejalan dengan strategi BPKH untuk berkolaborasi di level global, memperbaiki pelayanan jemaah, dan mempererat hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan RUA AlHaram AlMakki Company, sebuah perusahaan pengembang properti raksasa yang dimiliki sepenuhnya oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.

Kesepakatan ini menjadi pintu masuk bagi BPKH untuk menjajaki peluang investasi dalam pengembangan proyek King Salman Gate, di Makkah. Penandatanganan MoU tersebut berlangsung dalam pameran properti internasional, Cityscape Global 2025, di Riyadh.

Langkah strategis ini bertujuan memperkuat sinergi antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya dalam membangun kawasan di sekitar Masjidil Haram. Harapannya, pengalaman ibadah jemaah haji dan umrah bisa semakin nyaman. Selain itu, inisiatif ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap visi jangka panjang Arab Saudi alias Vision 2030.

1. BPKH harus berinvestasi dengan instrumen yang aman dan produktif

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan RUA AlHaram AlMakki Company untuk membangun King Salman Gate (dok. BPKH)

Sebagai pengelola dana umat, BPKH berupaya memutar dana haji lewat instrumen investasi yang aman, produktif, dan syariah. Keterlibatan BPKH dalam proyek King Salman Gate ini dinilai sebagai langkah tepat untuk memperluas jejaring internasional yang bisa memberikan nilai tambah untuk jemaah Indonesia.

"Kerja sama penjajakan investasi dengan RUA AlHaram AlMakki Company di proyek King Salman Gate merupakan peluang penting bagi BPKH untuk berkontribusi langsung pada pengembangan kawasan sekitar Masjidil Haram yang sangat dekat dengan kebutuhan jemaah haji," ujar Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, dalam keterangannya, dikutip Jumat (21/11/2025).

2. Ada dua fokus utama kerja sama

Kepala BPKH, Fadlul Imansyah (dok. BPKH)

Ada dua poin utama yang jadi sorotan. Pertama, MoU yang mengatur kerangka kerja sama investasi strategis. BPKH dan RUA AlHaram AlMakki bakal mengeksplorasi peluang pengembangan properti bareng, akuisisi lahan, hingga partisipasi dalam produk investasi syariah yang bisa mendukung pertumbuhan Makkah secara berkelanjutan.

King Salman Gate berada di kawasan multi-fungsi berskala besar dengan luas lebih dari 12 juta meter persegi di area strategis sekitar Masjidil Haram. Tujuannya, menyediakan infrastruktur demi kenyamanan jemaah.

Kedua, MoU yang fokus pada sektor makanan dan minuman alias Food and Beverage (F&B). Lewat kerja sama ini, kedua pihak berencana menghadirkan beragam pilihan kuliner, baik lokal maupun internasional, di kawasan King Salman Gate. Jadi, jemaah nantinya punya lebih banyak opsi makanan yang terjangkau dan sesuai selera, sekaligus membuka peluang bagi pelaku usaha untuk tumbuh.

3. Kerja sama ini sejalan dengan strategi BPKH

Kepala BPKH, Fadlul Imansyah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Fadlul menekankan, langkah ini sejalan dengan strategi BPKH untuk berkolaborasi di level global. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya membuat pelayanan jemaah semakin baik, tapi juga mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi di sektor ekonomi dan keagamaan.

"Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat memperluas jejaring kerja sama dengan mitra internasional yang kredibel, serta membuka ruang inovasi dalam penyediaan layanan dan fasilitas yang mendukung pengalaman ibadah jamaah Indonesia di Tanah Suci," kata dia.

Editorial Team