Ilustrasi kegiatan petani di area persawahan yang terendam banjir. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Adapun komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM di sub sektor hortikultura adalah bibit bawang merah, bibit kentang, upah mencangkul dan upah menuai atau upah memanen.
"NTUP holtikultura naik 2,29 persen, kenaikan ini karena indeks harga diterima petani naik 2,39 persen atau lebih tinggi dari kenaikan BPPBM 0,1 persen. Komoditas yang dominan pengaruhi kenaikan BPPBM sub sektor hultukultura yakni bibit bawang merah, bibit kentang, upah mencangkul, upah menuai atau memanen," tuturnya.
Adapun sebanyak 21 Provinsi mengalami kenaikan NTP, dengan peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Lampung sebesar 2,79 persen, sedangkan sebanyak 13 Provinsi mengalami penurunan dan yang terdalam di Riau hingga minus 4,20 persen.
Sementara itu, untuk nilai tukar usaha petani (NTUP), sebanyak 21 Provinsi mengalami kenaikan NTUP dengan peningkatan tertinggi terjadi di Lampung sebesar 3,03 persen.
"Sementara sebanyak 13 Provinsi alami penurunan NTUP terdalam terjadi di Riau turun sebesar 4,29 persen," tuturnya.