Selain itu, upaya transformasi ini juga sukses memitigasi adanya krisis COVID-19 melalui digitalisasi penyaluran kredit yang fokus di segmen mikro. Diketahui, BRI mengubah sistem Loan Approval System (LAS) yang didigitalisasi melalui sistem BRISPOT.
Transformasi tersebut terbukti mampu mengurangi kontak langsung antara insan BRILian (Pekerja BRI) dengan nasabah sehingga proses approval dapat berjalan secara efektif, cepat, dan aman.
“Bayangkan kalau selama pandemik ini kami tidak sempat mentransformasi cara kita memproses bisnis terutama di backbone, itu di Mikro. Maka patut kita panjatkan syukur, untung waktu itu kita digitalisasi proses kredit kita di mikro. Kalau tidak, kita tidak akan mengalami pertumbuhan seperti sekarang ini,” ujarnya.
Pihaknya juga mengungkapkan, pandemik membuat seluruh pertumbuhan kredit di industri perbankan melemah. Namun, kredit di segmen UMKM BRI mampu tumbuh 12,5 persen year on year (yoy).
Sunarso menilai hal itu berkat kegigihan para Insan BRILian, digitalisasi proses bisnis, dan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap operasional bisnis BRI. (WEB)