Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot 2025-10-14 002238.jpg
Logo Bank BTN. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • NIM BTN per Oktober capai 4 persenBTN berhasil mempertahankan net interest margin (NIM) sebesar 4,0 persen sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini, meningkat signifikan dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.

  • DPK Bank tumbuh 16 persen di kuartal IIIDana Pihak Ketiga (DPK) bank tumbuh 16,0 persen hingga kuartal III 2025, mencapai Rp429,92 triliun. Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan.

  • Jumlah pengguna Bale by BTN capai 3,2 juta per kuartal IIIJumlah pengguna Bale by BTN tercatat 3,2 juta hingga akhir k

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2025, yang tercermin dari net interest income (NII) yang tumbuh 44,94 persen secara tahunan, mencapai Rp 12,61 triliun. Selain itu, laba bersih Bank BTN hingga September 2025 tercatat Rp2,3 triliun, dengan pertumbuhan 10,58 persen year-on-year (YoY).

Analis Binaartha Sekuritas, Avanza Bagus Aditya, menyatakan bahwa kenaikan NII sebesar 44,49 persen (YoY) pada kuartal III 2025 mencerminkan keberhasilan perseroan dalam meningkatkan yield aset serta mengendalikan biaya dana secara efektif.

“Kenaikan NII yang mencapai 44,49 persen (YoY) dan mencapai Rp12,61 triliun ini dianggap sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN. Ditambah dengan langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN memasuki fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar Avanza dalam riset yang dirilis pada Sabtu (6/12/2025).

Dengan pencapaian tersebut, analis menilai fundamental BTN solid, terutama berkat pemulihan margin yang kuat, pertumbuhan kredit yang tetap stabil, serta prospek penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi yang semakin positif.

1. NIM BTN per Oktober capai 4 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari sisi kinerja bulanan, BTN berhasil mempertahankan net interest margin (NIM) sebesar 4,0 persen sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini, meningkat signifikan dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat, dalam risetnya menyebutkan kenaikan NIM ini didorong oleh peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund yang tercatat pada level 4,2 persen. Mandiri Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp 1.380, yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 16 persen dari harga pasar saat ini.

"Komitmen kuat pemerintah di sektor perumahan, yang tercermin dari kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sebanyak 350 ribu unit dan program KPP (Kredit Program Perumahan), akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit BTN pada 2026, lebih tinggi dibandingkan dengan 2025," ujar Kresna.

2. DPK Bank tumbuh 16 persen di kuartal III

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank tumbuh 16,0 persen hingga kuartal III 2025, mencapai Rp429,92 triliun, dibandingkan dengan Rp370,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan DPK ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan yang tercatat 11,18 persen pada akhir September 2025.

Menurut Nixon, salah satu faktor pendorong utama adalah peningkatan deposito ritel yang lebih murah dibandingkan dengan deposito institusi besar. Selain itu, BTN berhasil menjaga proporsi dana murah (current account savings account - CASA), yang kini hampir mencapai separuh dari total DPK BTN. Hal ini juga dipicu oleh peningkatan transaksi di aplikasi digital Bale by BTN.

3. Jumlah pengguna capai 3,2 juta per kuartal III

Tangkapan layar aplikasi BALE by BTN (IDN Times/Dyar Ayu)

Sementara itu, jumlah pengguna Bale by BTN tercatat 3,2 juta hingga akhir kuartal III 2025, naik 66,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat 1,9 juta pengguna. Sementara itu, jumlah transaksi melalui aplikasi ini melonjak 96,0 persen, mencapai 1,53 miliar transaksi, dibandingkan dengan 783,5 juta transaksi pada periode yang sama tahun lalu. Nilai transaksi yang tercatat di Bale by BTN juga mengalami kenaikan signifikan, sebesar 19,6 persen, menjadi Rp 71,9 triliun hingga akhir September 2025, dibandingkan dengan Rp 60,1 triliun pada tahun lalu.

"Peningkatan jumlah pengguna dan transaksi melalui Bale superapp mendorong pertumbuhan saldo DPK di BTN. Ini menunjukkan bahwa inisiatif digital yang kami lakukan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi di BTN. Kami berharap sumber dana murah yang berkelanjutan ini menjadi pendorong utama bagi BTN untuk mencapai aspirasi menjadi bank transaksional yang lebih kuat di masa depan," tutur Nixon.

Dengan pencapaian ini, BTN semakin memperlihatkan arah positif, dengan prospek yang terus membaik untuk masa depan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Editorial Team