Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan keterangan pers di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/11). (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Pramono menjelaskan, dalam proses pemilihan, memang Ahok yang dinilai tepat menduduki kursi Komisaris Utama Pertamina. Sebab, masalah terbesar yang dihadapi Pertamina adalah defisit transaksi berjalan, atau kondisi di mana angka pertumbuhan impor lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekspor.
Karena itu, menurut Pramono, sosok Ahok bukan untuk menuntaskan permasalahan korupsi di Pertamina, melainkan agar membuat Pertamina berhenti impor minyak.
"Sehingga dengan demikian, penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan pengawasan. Jangan sampai Pertamina tidak mau berubah, masih berkeinginan impor minyak," kata Pramono di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/11).