Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta meraup laba bersih Rp60-70 miliar dalam sembilan bulan pertama mereka beroperasi sejak Maret 2019 kemarin. William mengatakan pendapatan terbesar MRT Jakarta sebesar Rp225 miliar berasal dari pendapatan non-farebox atau non-tiket, di antaranya iklan.
"Tahun ini dengan empat potensi pendapatan yang kita punya, dikurangi pengeluaran Rp940 miliar, maka laba kita Rp60-70 miliar," kata Direktur Utama MRT Jakarta Willam Sabandar dalam pemaparan yang disampaikan di kantornya, Gondangdia, Jakarta, Rabu (27/11).
"Ini belum diaudit karena laporan keuangan kita per Maret sejak beroperasi Maret lalu," imbuhnya.
Apa saja yang masuk ke dalam unsur pendapatan non-farebox? Selain sumber terbesar itu, dari mana lagi sumber pendapatan MRT sehingga bisa meraih laba sebesar itu?