Jakarta, IDN Times – Pandemik virus corona (COVID-19) telah membuat banyak negara mengambil utang untuk membantu warga dan menopang ekonomi yang terdampak. Hal tersebut pada akhirnya membuat tingkat utang dunia melonjak tajam.
Namun demikian, meningkatnya utang hingga menyentuh rekor bukan menjadi hal yang dikhawatirkan Christine Lagarde. Perempuan yang menjabat sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) itu justru khawatir akan langkah brutal yang dilakukan negara-negara, utamanya di Uni Eropa (UE), dalam mengurangi stimulusnya.
Menurut Lagarde, menarik bantuan seperti jaminan pekerjaan dan tunjangan pendapatan harus bisa dilakukan tepat waktu, secara bertahap dan dengan hati-hati.
“Itulah momen yang menurut saya paling sulit, paling halus, dan di mana penilaian harus diterapkan," kata Lagarde dalam wawancara dengan CNN International, Kamis (18/2/2021).