FAMSUN Indonesia berpartisipasi dalam International Rice Conference (IIRC) 2024 di Nusa Dua, Bali. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Selain membahas tantangan yang dihadapi, forum tersebut juga akan membahas inovasi-inovasi yang diwujudkan pelaku industri yang bisa menjadi solusi meningkatkan produktivitas beras.
Oleh sebab itu, banyak pelaku industri dari berbagai negara berpartisipasi dalam acara tersebut dengan membuka pameran terkait produk-produk inovasinya yang dibuat untuk mendorong produktivitas sektor pertanian.
Salah satu pelaku industri yang berpartisipasi ialah Famsun Indonesia, perusahaan yang menyediakan solusi terpadu untuk pabrik pakan ternak, biji-bijian, hingga mesin-mesin yang dibutuhkan untuk sektor pertanian, khususnya beras.
Sales Director Famsun Indonesia, Agus Setiawan mengatakan, Famsun menyediakan sarana penggilingan beras, silo, pengering beras, dan sebagainya yang bisa membantu produsen beras mengolah padi menjadi beras berkualitas tinggi.
“Untuk agriculture ini baru kita galakkan. Melalui IIRC ini kami harap bisa memperluas networking, karena di sini banyak pelaku usaha beras yang market kita juga, termasuk Bulog juga,” tutur Agus.
Agus mengatakan, perusahaan menyoroti rencana pemerintah mendongkrak produksi beras di kawasan Papua. Menurutnya, Famsun punya kapabilitas membantu mencapai cita-cita tersebut dengan produknya, yakni Green Terminal.
“Di Papua misalnya mereka produksi beras nantinya, ya kita simpan dulu di sana, saat paceklik baru stoknya dikeluarkan. Nah Green Terminal itu nanti ada conveyor-nya, dryer-nya, silonya, dan sebagainya karena padi kan sebelum disimpan di silo harus dikeringkan dulu,” ujar Agus.