Jakarta, IDN Times - Para pekerja di Indonesia disebut tidak memiliki cadangan dana cukup guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Hal itu yang kemudian menjadi alasan pertumbuhan ekonomi di sisi konsumsi rumah tangga pada 2022 tidak terlalu tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 5,31 persen, tetapi konsumsi rumah tangga hanya sebesar 2,61 persen.
"Situasi ini menandakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Ada hal luar biasa yang menekan konsumsi turun. Salah satu faktor yang menjadi dasar kenapa konsumsi turun di samping kenaikan harga BBM, bahwa para pekerja tidak memiliki cadangan dana cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya," tutur Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad dalam media briefing Laporan Pasar: Akses Gaji Instan di Indonesia, Selasa (28/2/2023).