Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bisnis
ilustrasi bisnis (vecteezy.com/Titiwoot Weerawong)

Intinya sih...

  • Menyaring ide bisnis yang paling cocok, seperti fashion styling, preloved, atau jasa alter baju.

  • Mengetes ide secara sederhana dan tanpa risiko besar dengan menawarkan layanan percobaan ke relawan.

  • Memilih satu tes yang bisa langsung kamu jalankan untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang bidang usaha yang dipilih.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memulai bisnis sambil tetap bekerja kantoran sering bikin kamu ragu karena takut waktumu gak cukup. Padahal, kamu tetap bisa membangun usaha sendiri tanpa harus ambil langkah ekstrem resign duluan, lho. Selama kamu memulainya dengan strategi yang tepat, semuanya bisa berjalan lebih aman dan minim tekanan.

Kamu bisa pelan-pelan menyiapkan fondasi usaha sambil tetap mengandalkan gaji bulanan. Kamu juga bisa menjadikannya rencana cadangan jika ingin pindah jalur karier. Kamu hanya perlu fokus pada langkah paling realistis yang bisa kamu lakukan sejak sekarang.

1. Menyaring ide bisnis yang paling cocok

ilustrasi pria sedang merenung (pexels.com/Michael Burrows)

Kamu mungkin punya banyak ketertarikan, tapi semuanya perlu dipersempit agar lebih mudah dieksekusi. Misalnya kamu dan pasangan suka fashion, peluang usahanya bisa ke banyak arah mulai dari styling, preloved, sampai jasa alter baju. Kamu bisa mencatat semua ide yang muncul, lalu memilih beberapa yang paling pas dengan modal, waktu, dan kemampuan yang kamu miliki. Kamu bisa mempertimbangkan apakah ingin usaha yang dikelola langsung atau cukup dipantau dari jauh. Kamu juga bisa memikirkan apakah usahanya berbasis lokasi atau online supaya lebih fleksibel.

Kamu akan lebih mudah menentukan langkah berikutnya begitu ide utamanya sudah mengerucut. Kamu bisa melihat apakah kamu punya pelanggan tertentu yang ingin disasar atau ada misi personal yang ingin diwujudkan lewat bisnismu. Kamu bisa menilai kebutuhan awal yang perlu disiapkan, mulai dari alat, waktu, sampai tenaga. Kamu akan mendapatkan gambaran lebih jelas apakah ide tersebut punya potensi kuat untuk berkembang. Dengan begitu, kamu bisa merasa lebih siap sebelum masuk ke tahap pengujian.

2. Mengetes ide secara sederhana dan tanpa risiko besar

ilustrasi hair coloring (pexels.com/Beyzanur K.)

Setelah punya daftar ide favorit, kamu bisa mencoba mengetesnya dengan cara yang tidak memakan biaya. Kamu bisa mulai dengan menawarkan sesi styling gratis untuk satu orang relawan sebagai percobaan. Kamu juga bisa ngobrol dengan orang yang sudah menjalankan bisnis serupa untuk mendapat gambaran nyata. Kamu bisa mengamati kompetitor untuk melihat layanan, harga, dan cara mereka mempromosikan bisnis. Kamu akan memahami apakah idemu benar-benar punya peluang atau masih butuh banyak penyesuaian.

Kamu bisa memanfaatkan waktu luang di sore atau akhir pekan untuk uji coba tanpa perlu beli alat khusus. Kamu juga bisa mengevaluasi apakah kamu menikmati aktivitas tersebut, dan akan melihat respons awal dari “pelanggan” relawan dan apa saja hambatan yang muncul. Kamu bisa menjadikan percobaan ini sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya, sehingga kamu akan punya lebih banyak data tanpa harus mengeluarkan modal besar.

3. Memilih satu tes yang bisa langsung kamu jalankan

ilustrasi bisnis kuliner (pexels.com/Ron Lach)

Kamu bisa mulai dengan satu tes paling sederhana agar tidak hilang momentum, misalnya langsung menawarkan layanan percobaan ke satu orang relawan dan merasakan sendiri bagaimana prosesnya. Kamu bisa melihat apakah kamu nyaman dengan alurnya dan apakah bidang itu benar-benar cocok untuk ditekuni. Kamu akan mendapatkan pemahaman langsung yang biasanya gak didapat hanya dari teori. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui apa saja yang harus diperbaiki jika ingin melanjutkannya.

Kamu mungkin menemukan hasil yang gak sesuai harapan, tapi itu tetap berguna. Kamu bisa menjadikannya sinyal untuk mencoba ide lain dalam daftar. Kamu bisa mengubah format layanan, memilih relawan lain, atau membuat tes yang lebih mendekati kondisi nyata. Kamu akan bergerak lebih cepat karena terus melakukan sesuatu, bukan hanya memikirkan kemungkinan. Kamu akan semakin dekat dengan konsep bisnis yang paling tepat untukmu.

4. Menyempurnakan ide lewat evaluasi berulang

ilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Kamu bisa melanjutkan ke tes berikutnya bila merasa cocok dengan ide yang sudah dipilih. Kamu bisa menambah relawan atau mencoba jenis pengujian berbeda untuk memperluas pemahamanmu. Kamu bisa belajar dari pemilik usaha lain lewat wawancara atau mengikuti aktivitas mereka untuk mendapatkan insight yang lebih realistis. Kamu bisa membandingkan pelajaran tersebut dengan riset pasar yang sudah dilakukan sebelumnya. Dengan begitu, kamu akan membangun konsep bisnis yang semakin matang dari waktu ke waktu.

Kamu akan mulai memahami pola permintaan pelanggan, cara kerja layanan yang efisien, dan elemen yang perlu ditambahkan atau dihapus. Kamu bisa menyusun gambaran bisnis yang lebih terarah berdasarkan pengalaman langsung yang sudah dikumpulkan. Kamu akan tahu cara menawarkan layanan atau produk dengan lebih percaya diri. Kamu bisa memperkuat fondasi bisnis sebelum benar-benar meluncurkannya. Dengan demikian, kamu akan merasa lebih siap mengeksekusi langkah serius berikutnya.

5. Menjaga konsistensi lewat struktur kerja yang jelas

ilustrasi bisnis online (vecteezy.com/Jirapong Manustrong)

Kamu memegang banyak peran ketika membangun bisnis sambil tetap bekerja kantoran. Kamu adalah pemimpin, marketer, customer service, admin, sekaligus pelaksana kerja. Kamu juga tetap harus menjalankan tugas kantor, mengurus rumah, dan menjaga waktu pribadi.

Oleh sebab itu, kamu butuh struktur kerja yang membantumu untuk tetap konsisten meski motivasi naik turun. Kamu bisa menentukan jam khusus setiap minggu untuk fokus pada bisnis tanpa gangguan. Kamu bisa menjaga ritme kerja yang lebih stabil.

Kamu juga bisa membuat target bulanan agar langkahmu lebih terarah dan mudah dipantau. Kamu bisa memecah tujuan besar menjadi tindakan kecil yang realistis untuk dilakukan setiap minggu. Kamu bisa menjaga semuanya tetap aman dengan memakai perangkat pribadi saat mengurus bisnis, sehingga baik urusan bisnis maupun tanggung jawab di kantor bisa berjalan berdampingan tanpa masalah.

Kamu gak perlu langsung meninggalkan pekerjaan hanya karena ingin memulai bisnis. Kamu bisa membangunnya sedikit demi sedikit dengan langkah yang terarah. Kamu bisa mulai dari ide, mengetesnya, lalu menyempurnakannya dari pengalaman nyata.

Kamu akan semakin percaya diri ketika bisnismu tumbuh tanpa harus melepaskan keamanan dari pekerjaan utama. Kamu cuma perlu mulai dari langkah kecil yang bisa dilakukan hari ini. Semakin cepat bergerak, maka semakin cepat pula hasilnya terasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team