Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta sejumlah pembantunya di Kabinet Indonesia Maju untuk mewaspadai potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mungkin masih marak terjadi tahun ini. Hal itu disampaikan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Ada tiga hal yang disarankan Jokowi untuk mencegah risiko potensi PHK. Tiga hal itu terbagi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Untuk mencegah risiko daripada potensi PHK, jangka pendek mendorong belanja pusat daerah untuk penggunaan produk dalam negeri, jangka menengah perbaikan struktural di industri hulu ke hilir mulai rantai pasok SDM, R&D, dan akses pasar terutama juga mempercepat perjanjian CEPA, termasuk CEPA Eropa dan juga beberapa kerjasama dari pasar non tradisional," tutur Airlangga.