Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P
Ilustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P

Intinya sih...

  • BCA pastikan dugaan pembobolan tidak benar, informasi tersebut hoaks

  • BCA sedang lakukan investigasi mendalam terkait dugaan pembobolan rekening dana nasabah

  • Komitmen BCA untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah dengan strategi keamanan berlapis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Muncul dugaan pembobolan rekening dana nasabah (RDN) PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. Berdasarkan informasi yang sempat beredar, kerugian akibat dugaan tersebut mencapai Rp70 miliar.

BCA melalui Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility, Hera F Haryn pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait informasi tersebut.

Apa saja yang disampaikan BCA? Berikut informasinya:

1. BCA pastikan dugaan pembobolan tidak benar

ilustrasi hoaks/hoax (IDN Times/Aditya Pratama)

Hera menegaskan, informasi yang beredar soal dugaan pembobolan RDN dan menyebabkan kerugian Rp70 miliar adalah berita bohong alias hoaks.

"Informasi tersebut tidak benar. Dapat kami pastikan bahwa sistem di BCA aman, dan tidak ada kerugian finansial yang dialami nasabah," kata Hera, dalam pernyataan resminya, Jumat (12/9/2025).

2. BCA sedang lakukan investigasi

Ilustrasi BCA (unsplash.com/Hendra Jn)

Lebih lanjut Hera menjelaskan, BCA saat ini sedang mendukung perusahaan sekuritas untuk melakukan proses investigasi mendalam.

"Kami berkomitmen bekerja sama dengan seluruh pihak terkait, termasuk otoritas (OJK)," kata dia.

3. Komitmen BCA

Ilustrasi BCA (Dok.BCA)

Hera menambahkan, BCA berkomitmen untuk terus menjaga dana nasabah dengan menggunakan keamanan berlapis dalam sistemnya.

“BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah,” kata Hera.

Editorial Team