Jakarta, IDN Times - Center of Economic and Law Studies (Celios) menyoroti kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Pemangkasan anggaran sebesar Rp306,7 triliun imbas dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dinilai Celios memiliki beragam implikasi.
Menurut Celios, langkah efisiensi tersebut cukup positif asalkan ditujukan untuk memperbaiki ruang fiskal, meningkatkan pelayanan publik, dan memperluas fungsi perlindungan sosial. Namun, jika pemangkasan hanya difokuskan untuk membiayai program makan bergizi gratis (MBG), maka pemangkasan anggaran justru akan menjadi krisis fiskal baru.
Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Askar Wahyudi mengungkapkan, saat ini pemerintah secara sporadis melakukan pemotongan anggaran tanpa mempertimbangkan implikasinya.
“Persoalannya, sebagian anggaran dipotong tanpa pertimbangan teknokratik yang matang. Pemotongan anggaran BMKG, misalnya, justru malah menghambat program swasembada pangan karena berpotensi mengganggu utilisasi operasional BMKG dalam menganalisis kebencanaan, perubahan cuaca, dan dampak perubahan iklim,” ujar Media dalam diskusi yang digelar Senin (10/2/2025).