Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) baru saja meraih hasil penilaian ESG Rating nilai 13.0 dengan tingkat risiko ‘Low Risk Category’ (Dok. Pertamina)
Sebelumnya diberitakan, Pertamina NRE menunjukkan pertumbuhan bisnis yang cukup baik. Pada kinerja finansial 2023, Pertamina NRE membukukan peningkatan pendapatan sebesar 6 persen dibandingkan 2022, yaitu menjadi 411,5 juta dolar Amerika Serikat (AS)
Sementara itu, EBITDA dan laba bersih berturut-turut mencapai sebesar 331,77 juta dolar AS dan 146,60 juta dolar AS, atau naik sebesar 11 persen dan 24 persen dibandingkan 2022.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh keluarga besar Pertamina NRE sehingga di tahun 2023 Pertamina NRE berhasil membukukan kinerja yang positif. Dengan amanah yang dipercayakan kepada Pertamina NRE untuk memimpin transisi energi di Pertamina Group, tantangan yang kami hadapi tidak mudah. Namun kami yakin dengan kolaborasi solid Pertamina NRE serta dukungan semua stakeholder, kami mampu mengawal transisi energi sesuai yang diharapkan,” tutur John.
Pada aspek operasional, pada 2023 Pertamina NRE berhasil meningkatkan produksi listrik menjadi 5.452 GWh atau meningkat sebesar 17 persen dibandingkan 2022.
Kenaikan tersebut dikontribusikan dari berbagai jenis pembangkitan, antara lain gas to power, geothermal, solar dan biogas. Pembangkit listrik yang dioperasikan Pertamina NRE juga menunjukkan keandalan baik yang ditunjukkan dari equivalent availability factor (EAF) mencapai 97,20 persen dari target 89,37 persen.
Selain itu, equivalent forced outage rate (EFOR) hanya 0,21 persen, atau jauh di bawah batas toleransi yang ditetapkan sebesar 2,43 persen. Kinerja operasional ini juga didukung oleh kinerja HSSE yang baik, di mana total jam kerja selamat mencapai 18.518.447 dan tanpa fatalitas.