Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Media

Jakarta, IDN Times - Jika berbicara mengenai jenis bisnis yang tengah berkembang saat ini, maka tren mendirikan bisnis rintisan digital (startup) adalah salah satu jawaban yang paling tepat. Namun, merintis sesuatu yang baru tentu bukanlah hal yang mudah.

Pada kenyataannya, tak sedikit rintangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis startup. Selain memerlukan modal yang besar, sebuah perusahaan rintisan juga memerlukan uji pasar untuk mengetahui kecenderungan konsumennya, kemudian menyesuaikan diri pada tipe bisnis yang menjadi preferensi konsumen.

Lahir pada 8 Juni 2014, hal yang sama terjadi pada IDN Media. Setelah melewati berbagai konsiderasi, IDN Media akhirnya memutuskan untuk melakukan pergeseran tipe bisnis. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini, Winston Utomo, selaku Founder dan CEO IDN Media, akan membagikan ceritanya tentang bagaimana ia dan William Utomo, adiknya yang juga menjabat sebagai Founder dan COO IDN Media, dapat membangun dan mempertahankan IDN Media sampai pada hari ini.

1. IDN Media sempat ganti model bisnis secara total

Dok. IDN Media

Sebagai penemu cikal bakal IDN Media, Winston kemudian mengajak adiknya, William, untuk bergabung bersama dirinya dalam mengeksekusi ide bisnis tersebut. Ketika ditanya mengenai bagaimana ia meyakinkan William untuk bergabung dengan IDN Media, Winston dengan cepat menjawab, “Saya tidak meyakinkan William sama sekali. Sejak awal, kami sudah memiliki keyakinan yang sama bahwa IDN Media adalah our lifelong mission.”

Pada Juni 2014 hingga Februari 2015, IDN Media merupakan sebuah media yang hanya menyadur informasi dari sumber lain dan menyimpulkannya menjadi 100 kata per artikel. Pendapatan pun hanya didapat dari pemasangan banner website karena IDN Media, pada saat itu, belum banyak mengetahui tentang native advertising dan jenis inventory yang lain.

Berangkat dari keseriusan Winston dan William untuk kelanjutan bisnis IDN Media, mereka, bersama dengan ketujuh orang timnya, akhirnya berunding untuk mendesain ulang model bisnis mereka. Sebagai langkah awal untuk menarik lebih banyak audiens, diskusi ini akhirnya mendorong IDN Media untuk semakin mengembangkan website-nyaㅡartikel yang tadinya terdiri dari 100 kata, kini juga diganti dengan model artikel listicle.

Namun, tak berhenti di situ, IDN Media juga mulai menciptakan konsep bisnis omnichannel, seperti in-house agency yang menjual native advertisement, kehadiran media sosial yang semakin kuat, bahkan sampai pembuatan event signature, dan KOL (Key Opinion Leader) marketing, serta beberapa bisnis lain di bawah brand IDN Media.  “Akhirnya, setelah melewati berbagai kalkulasi dan konsiderasi yang matang, kita memilih untuk ganti total ke tipe bisnis yang sekarang ini,” Winston mengonfirmasi.

2. Kepercayaan tim dan dukungan pembaca adalah fondasi kelangsungan IDN Media

Editorial Team

Tonton lebih seru di