Director PT Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat (IDN Times/Kevin Handoko)
Sido Muncul menggunakan sejumlah tokoh dan artis terkenal untuk menjadi bintang iklan produknya, terutama Tolak Angin. Sebut saja ada Via Vallen, Mbah Maridjan, Anna Maria, dan Rhenald Kasali. Awalnya, Irwan bercerita, tidak mudah meminta mereka menjadi bintang iklan produk Sido Muncul, namun ia gigih meminta mereka berpartisipasi.
Ia lalu menuturkan awal mula meminta pakar manajemen perubahan yang juga guru besar ilmu manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali yang membintangi Tolak Angin di tahun 1998.
"Waktu dia jadi bintang iklan, dia cerita sama saya kalau waktu habis menerima dia stres karena tiap lewat mahasiswanya bilang 'hei, itu, dosen jamu lewat'. Tapi sejak itu dia jadi terkenal, kalau ngundang dia mahal," kata Irwan.
Tak gampang meminta Rhenald menjadi bintang iklan Tolak Angin. Irwan pun menceritakan triknya. "Caranya saya mengundang dia begini, saya ngomong 'Pak, Bapak itu kalau membantu perusahaan terkenal dari luar, pasti bapak mau. Kalau saya pasti mikir-mikir. Sebagai akademisi, Bapak harus membantu yang seperti saya. Kalau akademisi cuma bergantung merek terkenal, ya, Bapak percuma. Gelar akademis gak bermanfaat'. Salesnya naik," ujar Irwan.
Irwan lalu berkisah bagaimana ia meminta Anna Maria menjadi bintang iklan selanjutnya. Tawaran untuk Anna Maria di tahun 2006 tak terlepas dari musibah yang menimpa Anna. Saat itu sang suami, Roy Marten, ditangkap polisi karena terjerat narkoba.
"Pada bulan Februari saya melihat istrinya, Anna Maria ke Polda diwawancara sama wartawan, saya kasihan lihat Anna ini. Pasti dia stres. Saya sendiri punya ide gimana membantu Anna. Lalu saya jadiin bintang iklan. Saya langsung telepon Anna Maria, saya memperkenalkan diri saya, dia ngomong 'Bapak mau bayar berapa?'" ujar Irwan.
Karena kasihan, Irwan pun menyebut angka paling mahal yang pernah ditawarkan dalam membayar bintang iklan. Saat itu Anna malah meminta Irwan membayarnya dua kali lipat dengan alasan perlu banyak uang karena suaminya ditangkap polisi.
"Akhirnya, oke deh. Habis saya tutup telepon, saya nyesel sendiri, kok banyak amat. Ini saya keliru gak, ya. Tapi saya sudah janji, harus ditepati. Itu hari Jumat," kata dia.
Lalu hari Sabtu Irwan ke Jakarta, rapat untuk membuat iklan, lalu Minggu-nya ia pergi ke gereja. Pada waktu itu ia mendengar khutbah Sugiyo Pranoto, uskup pertama Indonesia. Di situ diceritakan bagaimana dia memilih Indonesia. Dia menjadi orang Katolik karena dia Belanda, tapi dia Indonesia. Di dalam memoarnya dia menulis 'Pada saat-saat yang sulit dalam hidupmu, ikutilah suara hati kecilmu'.
"Saya pulang, langsung saya buat copyrightnya. Begini 'apa yang terjadi dalam hidupku, semua adalah jalan Tuhan. Tetapi pada saat sulit seperti hari ini, yang saya alami, saya mengikuti suara hati kecil saya. Tapi kalau masuk angin, saya minum Tolak Angin'. Salesnya tahun itu naik 5 kali lipat," Irwan memaparkan.