Jakarta, IDN Times - Kaburnya para investor membuat nilai tukar rupiah babak belur. Ekonom Chatib Basri mengatakan banyak investor melepas sahamnya dan mengalihkannya ke dolar AS.
"Sebelum ada COVID-19, nilai tukar rupiah masih 13 ribuan, sekarang jadi 16.500 dalam 2 minggu. Mengapa? Para investor khawatir, kalau wabah meluas, korbannya banyak. Kalau orang gak kerja, maka gak ada produksi, jadi mereka lepas sahamnya. Itulah kenapa stok market drop," ujar Chatib dalam live Instagram bersama IDN Times.