Jakarta, IDN Times - Pemerintah perlu berhati-hati dalam menyikapi permintaan China Development Bank (CDB) agar APBN dijadikan jaminan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dalam hal ini utang untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun).
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengingatkan menjadikan APBN sebagai jaminan utang bakal berbahaya.
"APBN untuk jaminan utang kereta cepat sangat berbahaya. Ada risiko kontinjensi di mana konsorsium kereta cepat memiliki risiko gagal bayar yang tinggi," kata dia kepada IDN Times, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya, sebelum ada cost overrun saja, kelihatannya pembayaran utang untuk proyek kereta cepat sudah berat. Apabila APBN ikut terseret bisa berimbas ke belanja pemerintah untuk menanggung cicilan dan bunga utang dalam jangka panjang.
"Seolah, ini jaminan tapi dengan kemampuan bayar konsorsium yang rendah ya ujungnya dana APBN juga keluar," tuturnya.