Mesin EDC yang ada di salah satu supermarket. (IDN Times/ Hana Adi Perdana)
Masih rendahnya penetrasi contactless di Indonesia lantaran regulasi di dalam negeri belum mendukung penuh kehadiran pembayaran nirsentuh tersebut.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, pihaknya berharap dari sisi regulasi agar local spec dari debit card dapat di upgrade. Saat ini, kata Riko, debit card di Tanah Air menggunakan local spec bernama National Standar Indonesian Chip Card Specification (NSICCS).
Bank Indonesia (BI) menetapkan NSICCS sebagai Standar Nasional Teknologi Chip kartu ATM dan/atau kartu debit yang digunakan oleh seluruh penyelenggara kartu ATM dan atau kartu debit di Indonesia.
"Jadi speknya Visa di seluruh dunia itu EMV, itu untuk transaksi di dalam negeri tidak boleh dipakai, yang dipakai harus local spec. Local spec ini belum bisa contactless. Jadi, ya kita mendukung regulasi yang mengatakan harus menggunakan local spec. Tapi local spec-nya tolong di upgrade. Supaya bisa contacless," kata Riko saat berbincang dengan IDN Times di Hotel Fairmont, Singapura, belum lama ini.
Riko menjelaskan, contactless payment bukanlah hal baru. Teknologi tersebut sudah ada sejak 2004-2005. Sementara pada sektor transportasi, contactless sudah dikembangkan Visa sejak 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia hingga London.
Dia berharap regulasi di Indonesia dapat mendukung peningkatan penetrasi contactless, khususnya pada sektor transportasi.
"Mudah-mudahan (contactless payment di MRT Indonesia) bisa terealisasi mengikuti lebih dari 600 kota di seluruh dunia yang sudah meng-adopt contactless," ucap dia.
Senada dengan Riko, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai pembayaran contactless khususnya pada sektor transportasi belum didukung oleh regulasi.
"Masih harus banyak dibenahi. Masalahnya ada diregulasinya," kata Djoko kepada IDN Times, Jumat (25/3/2023).
Jika menengok negara tetangga seperti di Singapura, moda transportasi di Negeri Singa itu sudah menggunakan contactless payment. Djoko optimistis transportasi di Indonesia juga akan segera mengadopsi contactless dan mengintegrasikannya dengan moda transportasi lainnya.
"Insya Allah bisa (seperti negara lain). Dari tiga integrasi (integrasi fisik, jadwal dan pembayaran), integrasi pembayaran yang belum sempurna," tuturnya.