Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah. IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Pemerintah sedang mengkaji perubahan skema penyaluran subsidi pada elpiji 3 kg atau gas melon. Saat ini, skema yang diberlakukan adalah subsidi terbuka. Hal ini membuat siapa saja bisa menikmati bantuan yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat yang kurang mampu. 

Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan, perubahan skema dilakukan agar penyaluran subsidi benar-benar tepat sasaran. 

"Kalau yang melon itu, itu sekarang ini banyak sekali yang salah sasaran," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (21/1). 

1. Banyak orang mampu yang ikut menikmati gas melon

Ilustrasi tabung gas LPG 3 Kg (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Piter mengatakan subsidi terbuka yang diberlakukan pemerintah membuat banyak orang mampu menikmati insentif pemerintah tersebut. Oleh karena itu, skema subsidi harus dialihkan. Pemerintah tidak lagi menyubsidi barangnya, melainkan orangnya. 

"Dengan model penyaluran pemberian subsidi gas tabung melon itu yang mampu ikut menikmati. Orang daerah itu banyak yang mampu, dia beli yang kecil (gas melon)," tutur dia. 

2. CORE yakin pemerintah temukan jalan keluar yang tepat

Penjualan gas elpiji 3 kg di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Polemik pengalihan subsidi gas tabung ini, kata Piter, harus segera dicari jalan keluar yang tepat. Dia juga berharap pemerintah bisa mendapat data yang tepat untuk memudahkan pemberian subsidi kepada penerima manfaat. 

"Pemerintah sedang mencari jalan supaya yang menikmati subsidi benar-benar yang menikmati. Sekarang screening. Karena subsidinya terbuka. Saya kira pemerintah tidak menghapus subsidi, tapi lebih ke tepat sasaran," tegasnya.

3. Subsidi energi di RAPBN 2020 turun 3,58 persen

IDN Times/Arief Rahmat

Adapun besaran subsidi energi pada Rancangan APBN 2020 ditetapkan Rp137,5 triliun. Angka ini turun 3,58 persen dibanding alokasi tahun lalu yang mencapai Rp142,6 triliun.

Rincian subsidi energi tersebut terdiri dari besaran subsidi untuk jenis BBM tertentu (JBT) senilai Rp18,8 triliun, elpiji 3 kg Rp52 triliun, dan subsidi listrik Rp62,2 triliun. 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Editorial Team