Jakarta, IDN Times - Pasar lithium mengalami surplus baru-baru ini, sehingga menyebabkan harganya anjlok lebih dari 80 persen dibanding akhir 2022 yang mencapai rekor tertingginya. Itu akibat semua produsen besar meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan industri energi ramah lingkungan, khususnya baterai kendaraan listrik (EV).
Ada negara Asia yang tercatat sebagai salah satu produsen lithium terbesar di dunia pada tahun lalu. Negara tersebut adalah China.
Berdasarkan data USGS terbaru tentang statistik lithium yang terbit pada Januari tahun ini, ada tiga negara penyumbang produksi lithium terbesar pada 2023. Ketiga negara itu, yakni Australia, Chili, dan China.