Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pertumbuhan PAD (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat perekonomian global jadi pesakitan. Kegiatan ekonomi sejumlah negara menjadi lumpuh beberapa waktu akibat kebijakan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut. Pada kuartal I 2020, mayoritas pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia mengalami kontraksi atau tumbuh minus.

Kuartal II (April-Juni) telah berlalu. Setiap negara mulai mengumumkan hasil pertumbuhan ekonominya. Bila selama dua kuartal (Januari-Juni) berturut-turut ekonomi mereka tumbuh negatif, maka dipastikan negara tersebut mengalami resesi.

Ada lima negara yang sampai saat ini telah mengumumkan ekonominya mengalami resesi ekonomi. IDN Times telah merangkum kondisi lima negara yang telah jatuh ke jurang resesi tersebut. 

1. Singapura

Ilustrasi Singapura (IDN Times/Sunariyah)

Singapura terjerembap dalam jurang resesi. Hal itu diketahui setelah Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa anjlok 41,2 persen pada kuartal II 2020.

Institusi itu menyebut ekonomi Singapura terkoreksi secara tahunan (YoY) 12,6 persen memasuki kuartal kedua tahun 2020. Padahal, di kuartal pertama, perekonomian Singapura sudah mengalami penurunan 0,3 persen. 

MTI mengatakan GDP di kuartal pertama mengalami angka negatif karena pemerintah menerapkan semi lockdown yang disebut "Circuit Breaker."

2. Korea Selatan

Editorial Team

Tonton lebih seru di