Kantor Bank DBS Indonesia (dok. Bank DBS Indonesia)
Institusi bank dunia, DBS Group diketahui tengah melakukan transformasi besar-besaran dalam struktur tenaga kerjanya, dengan mengurangi 4.000 pekerja kontrak dan temporer, sambil membuka 1.000 posisi baru di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Langkah tersebut semakin mencerminkan tren global yang membuat AI semakin memainkan peran penting dalam industri perbankan.
CEO DBS Group, Piyush Gupta mengumumkan pihaknya akan memangkas sekitar 4.000 pekerja kontrak dan temporer dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan dalam operasional perbankan.
"Proyeksi saya dalam tiga tahun ke depan, kami akan memangkas sekitar 4.000 pekerja atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja kami," kata Gupta dalam sebuah konferensi industri di Mumbai, India, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 25 Februari 2025.
Meski begitu, DBS Group memastikan karyawan tetap tidak akan terkena dampak kebijakan ini. Selain itu, bank ini juga berencana membuka sekitar 1.000 posisi baru yang berfokus pada kecerdasan buatan dan teknologi digital.
“Dalam 15 tahun saya menjadi CEO, ini pertama kalinya saya kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan. Biasanya, saya selalu memiliki gambaran jelas tentang pekerjaan yang bisa saya ciptakan, tetapi kali ini saya kesulitan mencari cara untuk mengalihkan tenaga kerja yang ada,” ujar Gupta.
Gupta menegaskan, pemangkasan tenaga kerja ini akan terjadi secara bertahap dan alami, bukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Lebih lanjut, Gupta menjelaskan, pekerja kontrak dan temporer akan dikurangi seiring dengan berakhirnya masa kontrak mereka dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini, bank asal Singapura itu mempekerjakan sekitar 8.000 hingga 9.000 karyawan kontrak dan temporer.