Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang terkena PHK
ilustrasi orang terkena PHK (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Intinya sih...

  • Sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor, mulai dari teknologi, logistik, hingga manufaktur, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

  • Melansir laporan Reuters, faktor utama yang mendorong PHK besar-besaran tahun ini antara lain perlambatan ekonomi global, penurunan permintaan konsumen, serta lonjakan investasi AI yang mengubah struktur kebutuhan tenaga kerja.

  • UPS yang bergerak di bidang pengiriman mencatat PHK terbesar dengan 48.000 karyawan terdampak hanya dalam sembilan bulan pertama 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun 2025 menjadi periode yang penuh gejolak bagi dunia kerja hampir di seluruh dunia. Sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor, mulai dari teknologi, logistik, hingga manufaktur, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. 

Fenomena ini dipengaruhi oleh tekanan ekonomi global, perubahan strategi bisnis, serta investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (AI). Berikut daftar perusahaan yang lakukan PHK terbaru tahun 2025 lengkap dengan alasan di baliknya.

1. Gelombang PHK besar di 2025

ilustrasi PHK. (freepik.com/freepik

Melansir laporan Reuters, faktor utama yang mendorong PHK besar-besaran tahun ini antara lain perlambatan ekonomi global, penurunan permintaan konsumen, serta lonjakan investasi AI yang mengubah struktur kebutuhan tenaga kerja.

Perusahaan kini dihadapkan pada dilema baru, yakni mempertahankan tenaga kerja besar dengan biaya tinggi atau mengalihkan anggaran ke sistem otomatis dan infrastruktur teknologi. Banyak CEO akhirnya memilih opsi kedua.

Berikut adalah daftar 15 perusahaan besar yang melakukan PHK sepanjang 2025. 

1. Amazon

Raksasa e-commerce ini memangkas sekitar 14.000 posisi korporat (sekitar 4% tenaga kerja global). CEO Andy Jassy menegaskan bahwa sebagian peran akan digantikan oleh sistem berbasis AI generatif. Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam hal efisiensi biaya.

2. UPS (United Parcel Service)

UPS yang bergerak di bidang pengiriman mencatat PHK terbesar dengan 48.000 karyawan terdampak hanya dalam sembilan bulan pertama 2025. Perusahaan juga menutup 93 gedung operasional untuk menekan biaya operasional setelah sahamnya turun 20%.

3. Nestlé

Perusahaan asal Swiss ini memangkas 16.000 posisi global dalam dua tahun ke depan. PHK ini dipicu kenaikan harga bahan baku, seperti kopi dan kakao, serta beban tarif impor AS.

4. Microsoft

Setelah dua tahun relatif stabil, penyedia operating system (OS), Microsoft kembali melakukan dua gelombang PHK dengan total 15.000 pekerja terdampak, termasuk divisi Xbox dan manajemen.

5. Target

Ritel besar asal AS ini memangkas 1.800 posisi korporat (sekitar 8% staf global). Menurut COO Michael Fiddelke, restrukturisasi diperlukan untuk mempercepat pengambilan keputusan dan memulihkan performa penjualan.

6. Intel

Produsen chip ini mengurangi tenaga kerja inti sebesar 15%, dari 99.500 menjadi 75.000 orang. Penurunan ini terjadi karena melemahnya permintaan global dan ketertinggalan dari pesaing seperti Nvidia dan AMD.

7. BP

Perusahaan raksasa energi asal Inggris memangkas 7.700 pekerja (pegawai dan kontraktor). Restrukturisasi dilakukan untuk memperkuat daya saing dan efisiensi di tengah fluktuasi harga minyak dunia.

8. Chevron

Sebagai bagian dari integrasi akuisisi Hess, Chevron berencana memangkas 15–20% tenaga kerja global hingga 2026. Perusahaan menargetkan efisiensi hingga US$3 miliar.

9. Lufthansa Group

Maskapai penerbangan Eropa, Lufthansa Group mengumumkan rencana menghapus 4.000 posisi administratif di Jerman, dengan alasan transformasi digital dan otomatisasi proses kerja.

10. Novo Nordisk

Perusahaan farmasi asal Denmark ini melakukan PHK terhadap 9.000 pekerja (11% dari tenaga kerja global). Restrukturisasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi obat diabetes dan obesitas seperti Ozempic dan Wegovy.

11. Estée Lauder

Brand kosmetik global ini memangkas 5.800-7.000 posisi dalam dua tahun sebagai bagian dari program pemulihan profit. Fokus utama diarahkan pada rightsizing dan outsourcing layanan tertentu.

12. Burberry

Perusahaan mode asal Inggris ini menghapus 1.700 posisi global atau sekitar 18% tenaga kerja. Restrukturisasi ini diharapkan bisa menghemat hingga £100 juta pada 2027.

13. Procter & Gamble (P&G)

P&G berencana memangkas 7.000 posisi global (6% dari tenaga kerja) untuk memperkuat efisiensi organisasi selama dua tahun ke depan.

14. Blue Origin

Perusahaan antariksa milik Jeff Bezos mengurangi 10% karyawan untuk memfokuskan sumber daya pada produksi roket dan pengembangan teknologi peluncuran.

15. Automattic (WordPress, Tumblr)

Perusahaan teknologi asal AS ini melakukan PHK terhadap 16% staf global. CEO Matt Mullenweg menyebut langkah ini perlu agar perusahaan tetap produktif, profitabel, dan mampu berinvestasi di masa depan.

2. Daftar perusahaan yang lakukan PHK dan jumlah karyawan terdampak

ilustrasi seseorang yang terkena layoff atau phk (pexels.com/Anna Shvets)

Berikut daftar perusahaan yang melakukan PHK sepanjang tahun 2025. 

  • UPS (United Parcel Service): 48.000 karyawan

  • Nestlé: 16.000 karyawan

  • Amazon: 14.000 karyawan

  • Chevron: 15-20% karyawan

  • BP: 7.700 karyawan

  • Novo Nordisk: 9.000 karyawan

  • Procter & Gamble (P&G): 7.000 karyawan

  • Estée Lauder: 7.000 karyawan

  • Intel: 5.000 karyawan

  • Burberry: 1.700 karyawan

  • Target: 1.800 karyawan

  • Microsoft: 15.000 karyawan

  • Lufthansa Group: 4.000 karyawan

  • Blue Origin: 10% tenaga kerja (jumlah tidak disebutkan)

  • Automattic (WordPress, Tumblr): 16% tenaga kerja (jumlah tidak disebutkan)

  • Bridgewater Associates: 90 karyawan

  • Coty: 700 karyawan

  • CrowdStrike: 500 karyawan

  • Bumble: 240 karyawan

  • Block (Square, Afterpay, Cash App, Tidal): 1.000 karyawan

  • BlackRock: 200 karyawan

  • Best Buy: tidak disebutkan

  • Fiverr: 250 karyawan

  • Geico: 30.000 karyawan

  • Grubhub: 500 karyawan

  • Hewlett Packard Enterprise (HPE): 2.500 karyawan

  • Adidas: 500 karyawan

  • Ally Financial: 500 karyawan

  • Boeing: 400 karyawan

  • ConocoPhillips: 2.600–3.250 karyawan

  • Disney: beberapa ratus karyawan

  • Meta Platforms (Facebook): ratusan karyawan

  • Federal Government (AS): ribuan pegawai

3. Fenomena PHK massal dan dampaknya

Ilustrasi PHK. (freepik.com/freepik)

Gelombang PHK 2025 memperlihatkan arah baru dunia kerja saat ini. Teknologi AI telah mendorong perusahaan untuk terus mengalihkan anggaran tenaga kerja ke pengembangan teknologi. Banyak perusahaan berinvestasi besar di sistem otomatis, meskipun harus memangkas ribuan pekerja dalam prosesnya.

Fenomena ini melahirkan tren “low-hiring, low-firing,” di mana perusahaan menahan perekrutan baru sekaligus menghindari PHK tambahan sehingga menciptakan stagnasi di pasar tenaga kerja. Bagi ekonomi global, kondisi ini bisa menekan kepercayaan konsumen dan memperlambat laju pertumbuhan.

Namun, di sisi lain, muncul peluang baru di sektor big data, fintech, dan AI, bidang yang diproyeksikan oleh World Economic Forum (WEF) akan tumbuh pesat hingga 2030. Bagi kamu yang sedang merintis karier, adaptasi terhadap keterampilan teknologi menjadi kunci untuk bertahan di era disrupsi ini.

Itulah pembahasan mengenai daftar perusahaan lakukan PHK terbaru 2025.

FAQ seputar daftar perusahaan lakukan PHK 2025

  1. Mengapa banyak perusahaan besar melakukan PHK di 2025?
    Karena kombinasi perlambatan ekonomi, kenaikan biaya operasional, dan kebutuhan investasi besar di bidang AI serta digitalisasi.

  2. Apakah PHK ini hanya terjadi di sektor teknologi?
    Tidak. PHK juga terjadi di sektor logistik, energi, manufaktur, hingga mode dan farmasi.

  3. Apakah tren PHK ini akan berlanjut di 2026?
    Kemungkinan besar ya. Banyak perusahaan masih berada dalam tahap restrukturisasi dan efisiensi pasca investasi AI, sehingga potensi PHK lanjutan tetap ada.

Editorial Team