Helmy Yahya (IDN Times/Ileny Rizky)
Dahlan mengatakan TVRI boleh menerima iklan maksimum 15 persen dari jam tayangnya. Biaya iklan ditentukan oleh direksi. "Hasilnya boleh untuk biaya operasional," katanya.
Mantan CEO surat kabar Jawa Pos ini menduga permasalahan kerjasama TVRI dengan MolaTV juga terkait iklan. Sebab, hingga sekarang tidak ada penjelasan lengkap dari kerjasama itu.
"Mungkin saja kerjasama dengan Mola itu termasuk kerjasama iklan --setiap iklan yang masuk TVRI di Liga Inggris harus dibagi dengan Mola. Atau bukan seperti itu. Bisa saja TVRI mengambil semua iklan itu. Tapi harus membayar siaran itu ke Mola --dengan diskon khusus. Toh tidak semua pertandingan boleh disiarkan TVRI. Atau tidak begitu. Kita tidak tahu. Tidak ada penjelasan tentang itu," ujar Dahlan memaparkan.
Permasalah-permasalahan yang berawal dari MolaTV itu-lah yang membuat Dahlan menduga ada hubungannya dengan pemecatan Helmy Yahya.
"Benarkah (pemecatan Helmy) ada kaitan dengan siaran sepak bola Liga Inggris itu. Atau juga soal pekerjaan-pekerjaan untuk memproduksi acara --yang sebagian diberikan kepada production house di luar TVRI?" kata Dahlan.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb