DAIKIN meresmikan pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia. (dok. DAIKIN)
Togawa mengatakan, pembangunan pabrik skala penuh itu adalah upaya lokalisasi operasional untuk menjalin hubungan erat dengan pasar lokal, serta menyelaraskan kegiatan bisnis DAIKIN dengan kebutuhan spesifik di masing-masing lokasi.
Seperti halnya pabrik DAIKIN di seluruh dunia, pabrik DAIKIN di Indonesia ini akan beroperasi dengan standar kualitas tinggi sama.
“Dengan demikian, saya yakin fasilitas produksi ini akan sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat Indonesia,” ujar Masanori Togawa.
Dalam peresmian pabrik DAIKIN itu, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan dengan dimulainya produksi massal DAIKIN, maka Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor AC hunian yang nilainya mencapai 420,46 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,94 triliun (kurs Rp16.509 per dolar AS)
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap DAIKIN turut serta berkontribusi untuk mendorong peningkatan kandungan lokal, termasuk mulai memproduksi komponen utama seperti kompresor AC yang selama ini masih didatangkan dari luar negeri, tentu ini akan memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik," tutur Faisol Riza.
Adapun pembukaan fasilitas produksi di Indonesia bagi produk asing adalah bagian dari pemenuhan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, pemerintah juga mewajibkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk elektronik mulai Juli 2025.