Banda Aceh, IDN Times - Seketika gadis itu berdiri, ketika seorang wanita paruh baya yang duduk di depan rumah toko (ruko) tiga pintu memanggilnya. Senyuman lembut dan sedikit malu-malu dilempatkan gadis itu ketika menyambut kedatangan IDN Times.
Gadis itu adalah Mutia, orang yang kini dipercaya menjaga toko souvenir khas Aceh, Khasanah, yang terletak di Gampong Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aceh. Tak hanya menjual cendera mata, toko milik keluarga Mutia ini juga menjajakan serta memproduksi peci, penutup kepala yang telah menjadi ciri khas orang Indonesia termasuk di Aceh.
Dalam memproduksi peci, biasanya Toko Khasanah menggunakan jasa sejumlah pekerja yang tak lain merupakan warga sekitar untuk membantunya. Mereka diberikan tugas untuk menjahit dan melakukan beberapa tahapan lainnya dalam membuat peci dari bahan yang telah disediakan. Kegiatan itu telah berlangsung sejak 1990-an, yang mana usaha tersebut pertama kali didirikan oleh ayah Mutia.