Managing Director of Treasury Danantara, Ali Setiawan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ali mengatakan, selama ini Danantara melakukan pendanaan dengan denominasi rupiah. Untuk memenuhi kebutuhan investasi dengan mata uang asing, Danantara berencana menerbitkan obligasi global dengan mata uang asing.
Selain itu, dia juga membuka peluang sumber pendanaan dari bank, seperti multi currency facility.
“Karena semua pendanaan kita di Danantara, semua funding-nya rupiah. Jadi kalau tiba-tiba kita ada proyek mata uang lain, dolar, kita akan kesulitan,” ujar Ali.
Dia membeberkan, Danantara akan mengutamakan penerbitan obligasi global dengan denominasi dolar AS. Namun, pihaknya juga tak menutup kemungkinan untuk menerbitkan global dengan denominasi lain, seperti yuan China.
"Itu juga kita pelajari, tapi pasti prioritas dolar AS dulu karena itu kan mata uang yang paling banyak dipakai. Untuk mata uang lain seperti renminbi, itu karena memang banyak potensi partnership dengan China," tutur Ali.