Jakarta, IDN Times - Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengingatkan kepada investor/trader tentang bahayanya jebakan dividen atau dividend trap. Dividend trap bisa terjadi ketika investor/trader membeli saham perusahaan yang telah mengumumkan pembagian dividen.
"Ketika semakin tahun saham yang dibeli gak naik-naik, tapi malah turun. Terkadang beli pas pengumuman dividen harganya kencang, eh setelah itu malah auto reject bawah (ARB) terus menerus. Beli bisa, tapi begitu jual malah susah, bisa masuk gak bisa keluar. Itu namanya dividend trap, mau untung malah buntung," tutur Ike, dikutip Selasa (6/2/2024).
Salah satu sektor berpotensi memberikan dividend trap buat pemegang sahamnya adalah batu bara. Ike menyatakan, saat ini industri batu bara sedang tidak dalam kondisi baik dan prospek ke depannya pun cenderung negatif.
"Outlook batu bara negatif. Secara industri kalau kita beli dan invest jangka panjang akan berisiko sehingga saham-saham seperti Adaro (ADRO), Bukit Asam (PTBA) yang masuk IDX High Dividend 20 make sure jangan kelamaan dipegangnya karena industrinya kurang baik," kata Ike.
