Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksi defisit APBN 2021 melebar ke 5,82 persen. Angka itu naik 0,12 persen dari target pemerintah yang tertuang dalam APBN 2021, yakni 5,7 persen.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu menuturkan, meski secara persentase defisit APBN terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat, namun secara nominal turun Rp66,8 triliun.
"Untuk 2021 ini setelah kita lihat nominal defisit sebenarnya turun. Jadi kalau dibandingkan APBN 2021, asumsi defisit nominal Rp1.006,4 triliun, untuk outlooknya secara nominal defisitnya itu turun ke Rp939,6 triliun. Jadi secara nominal sebenarnya defisitnya turun," ucap Febrio dalam webinar Tanya BKF, Rabu (18/8/2021).