Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan outlook defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini berpotensi melebar di kisaran 2,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Adapun outlook defisit ini pun melebar dari target dalam APBN tahun ini sebesar 2,23 persen terhadap PDB atau Rp522,8 triliun.

"Defisit tahun ini yang direncanakan dalam APBN (2024) 2,29 persen atau 2,3 persen, tetapi outlook-nya 2,8 persen," ujar Airlangga di Kemenko Perekonomian, Senin, (26/2/2024).

1. Anggaran subsidi pupuk naik

Ilustrasi petani dengan pupuk bersubsidi . IDN Times/ Riyanto

Ketua Partai Golkar tersebut menjelaskan, ada beberapa alasan defisit melebar. Pertama, tahun ini pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun, atau setara atau setara 2,5 juta ton pupuk. Sehingga total alokasi anggaran subsidi tahun ini mencapai Rp40,68 triliun. 

"Kenapa subsidi pupuk ditambah? Karena kita butuh pupuk sesuai jumlah setiap tahunan. Biasanya kan sekitar 8-7 juta ton, dengan pupuk yang ada sekarang Rp26 triliun itu hanya 5,7 juta ton. Jadi jelas tidak cukup dan itu tercermin dari produksi padi bukan hanya karena pupuk tapi karena El Nino itu turunnya banyak. Januari-Maret itu demand dan supply delta-nya short 1 juta," jelasnya.

2. BLT beri tambahan beban ke APBN

Editorial Team

Tonton lebih seru di