Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan di kuartal II 2024 mencapai 3 miliar dolar AS atau 0,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini melebar dibandingkan kuartal sebelumnya, yang sebesar 2,4 miliar dolar AS atau 0,7 persen dari PDB.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, meski defisit transaksi berjalan lebih tinggi, namun surplus neraca perdagangan barang meningkat, dikontribusikan oleh defisit neraca perdagangan migas yang menurun, dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang relatif stabil.
"Ekspor nonmigas tumbuh positif didukung oleh perbaikan harga komoditas dan permintaan dari mitra dagang utama, sementara impor nonmigas relatif stabil dipengaruhi aktivitas ekonomi domestik yang terjaga," kata Erwin dalam keterangannya, Kamis (22/8/2024).