Ilustrasi pengembangan PLTS. (Dok istimewa)
Manager Corporate Communication Pertamina NRE, Rika Gresia mengatakan Pertamina NRE dan JSP menyediakan PLTS yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
"Dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat," ujar Rika dikutip Selasa, (29/7/2025).
Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono mengatakan program itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarajat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program itu memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru.
JSP juga secara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung penghematan biaya energi, dan mendukung upaya penurunan emisi.
"Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program ini ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga mwnjadi beenilai ekonomi. Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat," ujar Karyono.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.