Jakarta, IDN Times - Pakar keamanan Tiongkok memprediksi otoritas Tirai Bambu akan meningkatkan anggaran pertahanan di tengah ketegangan militer dengan Taiwan dan Amerika Serikat (AS), sekalipun pertumbuhan ekonominya terganggu imbas pandemik COVID-19. Alokasi anggaran akan dibahas dalam pembukaan parlemen tahunan pada Jumat (5/3/2021).
Tahun lalu, Tiongkok mengumumkan peningkatan 6,6 persen dalam pengeluaran pertahanan menjadi 178 milliar dolar, tergolong sebagai kenaikan terendah dalam tiga dekade. Tahun ini, seiring pertumbuhan ekonomi Beijing yang diprediksi mencapai 8,4 persen, anggaran pertahanan diprediksi naik menjadi 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
"Tiongkok menghadapi situasi keamanan paling parah sejak Perang Korea. Melihat opini publik, menjadi sangat mendesak untuk mengambil Taiwan kembali secara militer, makanya anggaran pasti naik tajam,” kata pensiunan guru besar Universitas Ilmu Politik dah Hukum Shanghai Ni Lexiong, dikutip dari Financial Express.