ilustrasi ekonomi (IDN Times)
Dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia, menurut Arsjad masih mencetak prestasi yang baik, terutama di tengah pandemik COVID-19. Namun, menurutnya hal itu disokong oleh perekonomian domestik.
Sementara itu, dia mengatakan kontribusi Indonesia di perekonomian global masih sangat kecil. Sehingga, ketika perekonomian global tumbuh, Indonesia kurang merasakan dampak positifnya.
"Untuk mencapai cita-cita ini, kita butuh kerja sama dari semua pihak termasuk BUMN dan juga pelaku swasta dalam mendorong ekonomi nasional. Yang kita perlukan adalah gotong-royong bersama," kata Arsjad.
Oleh karena itu, Arsjad meminta agar Kementerian BUMN bisa lebih gencar lagi mendorong kerja sama BUMN dengan swasta. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kerja sama operasional (KSO) dengan kerangka kerja yang memiliki nilai komersial.
"Serta proses kerja sama yang transparan dan efisien merupakan prasyarat penting bagi sinergi swasta dan BUMN," ujar Arsjad.
Dia juga meminta pemerintah memberikan lebih banyak insentif kepada pelaku usaha swasta, terutama dari dukungan permodalan.
"Dukungan permodalan dari sektor perbankan khususnya bank-bank BUMN seperti tingkat bunga yang lebih kompetitif, maupun tenor pinjaman yang lebih panjang. Masih banyak yang bisa kita lakukan, dan kami percaya bahwa sinergi ini bisa terlaksana," ucap Arsjad.