ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran,
program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp450 triliun per tahun.
Namun kebutuhan ini akan dialokasikan secara bertahap untuk tahun pertama pembiayaan yang akan digelontorkan sekitar Rp100‐Rp120 trilun.
"Dari kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN jika hanya melakukan pembelanjaan hilir. Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp50‐Rp60 triliun. Angka kebutuhan APBN
sebesar itu tentu dapat dialokasikan oleh Pemerintahan Prabowo‐Gibran dengan relatif mudah melalui efisiensi anggaran dan peningkatan penerimaan negara," ungkap Budiman.
Menurutnya program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir (langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya) dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional," ungkapnya.
Ia menjelaksan program makan dan susu gratis juga harus mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna.
Dengan demikian program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.