Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan suaranya mengenai peraturan keamanan nasional untuk Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong pada penutupan sesi Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, pada 28 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Sementara, pengguna TikTok dilarang mengunduh pembaruan apa saja baik di Playstore maupun Appstore, tetapi masih bisa mengakses aplikasi itu hingga 12 November mendatang.
ByteDance mencapai kesepakatan dengan perusahaan teknologi Oracle. Akan tetapi, Pemerintah Amerika Serikat masih belum puas. Tiongkok sendiri juga belum memberikan restu. Dilansir CNN, ini kemungkinan besar karena isi kesepakatan yang masih meragukan.
Di dalamnya, ByteDance akan terus menjadi pemegang saham utama TikTok. Kantor pusat di Amerika Serikat bakal didirikan dan Oracle dipersiapkan mengurus data pengguna serta mengevaluasi kode keamanan TikTok. Dalam 12 bulan, Oracle akan membuka penawaran publik bagi saham TikTok di bursa Amerika Serikat.
Sementara, Trump sendiri pernah menegaskan bahwa dirinya tidak akan menolak kesepakatan yang masih menyisakan kendali bagi ByteDance. Peraturan baru yang dikeluarkan Trump diduga sebagai cara pemerintah untuk memaksa ByteDance agar menuruti kemauan Amerika Serikat atau kehilangan pasarnya di negara itu.