Jakarta, IDN Times — Di balik geliat ekonomi ultra mikro, terselip kisah seorang perempuan tangguh bernama Ibu Rantiyem, nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Kisahnya adalah perjalanan panjang lebih dari 30 tahun, dimulai dari membantu orang tua yang memiliki usaha membatik sejak tahun 1990, hingga kini kembali menghidupkan tradisi itu menjadi sumber penghidupan keluarga.
Sejak remaja, Ibu Rantiyem telah mengenal canting. Ia tumbuh di lingkungan keluarga pembatik rumahan dan menghabiskan masa kecilnya membantu orang tua memproses pola, mencelup warna, hingga menjemur kain. Kemampuan itu sempat terhenti ketika ia mulai merantau mengikuti suami dan berdagang di pasar demi mencukupi kebutuhan keluarga.
