Masjid Sultan Singapura (IDN Times/Indiana)
Tan lebih lanjut mengatakan bahwa upaya ini telah memungkinkan Singapura untuk mengadopsi pendekatan yang aman, bertahap, dan terkalibrasi untuk memulai kembali berbagai acara dan aktivitas. Ia juga mengatakan upaya pemerintah telah memungkinkan negara meningkatkan kapasitas di tempat-tempat wisata, ruang konser, hotel, dan venue acara.
Tan mengatakan, pada Juli lalu Singapura telah meluncurkan Kerangka Kerja Peristiwa Bisnis Aman (Safe Business Events Framework), dokumen langsung yang memberikan panduan kepada penyelenggara acara di Singapura tentang cara merencanakan dan mengatur acara dengan aman. Peluncurannya dilakukan pada tahap yang sangat awal dari pembukaan kembali negara, katanya.
“Karena prioritas kami membuat sektor MICE sebagai pendorong penting bagi perekonomian Singapura,” jelas Tan.
Ia juga mengatakan bahwa pada Februari 2021 mereka telah mengujicobakan hampir 50 acara di Singapura, termasuk TravelRevive pada November 2020, yang merupakan pameran dagang internasional tatap muka pertama yang dilanjutkan setelah pandemi dimulai. Acara ini dihadiri oleh hampir 1.000 peserta fisik lokal dan internasional.
Bulan lalu, Singapura juga menjadi tuan rumah PCMA Convening Leaders 2021, yang merupakan platform terkemuka untuk para pemimpin industri acara bisnis. Acara ini diadakan di luar Amerika Utara untuk pertama kalinya dalam 64 tahun sejarahnya.
“Acara percontohan yang sukses ini memungkinkan kami belajar dan bersiap untuk melanjutkan acara MICE yang lebih besar di bulan-bulan mendatang,” katanya.