IDN Times / Auriga Agustina
Persaingan industri kian berkembang, ditandai dengan gangguan pada rantai pasokan serta COVID-19 yang mendorong laju digitalisasi pada hampir semua bisnis di kawasan. Di tengah iklim tersebut, sebesar 99 persen responden mengisyaratkan bahwa industri menghadapi tekanan dari luar untuk bertransformasi digital.
Dalam riset itu disebutkan, faktor utama yang mendorong kebutuhan bisnis untuk berubah digital ialah mencakup perubahan pola konsumsi pelanggan pasar utama, pesaing, dan kompleksitas rantai pasokan yang berkembang.
Meskipun para pelaku bisnis yang mengikuti survei tersebut memahami pentingnya perubahan, di saat yang sama mereka juga berhadapan dengan tantangan dalam penerapan teknologi baru. "Ada tiga tantangan utama, yaitu kecepatan perubahan sebesar 80 persen, kerumitan pelaksanaan sebesar 75 persen, dan kelangkaan bakat digital sebesar 4 persen,"
"Hal ini sangat berbeda dengan AS dan Inggris, di mana sembilan dari sepuluh bisnis menyatakan bahwa tantangan utama mereka adalah untuk tetap mampu menyesuaikan diri dengan regulatory environment, mendukung persepsi bahwa kedua pasar tersebut memiliki akses lebih mudah ke kelompok digital talent," tulis riset itu.