Acara Bulanan yang memasarkan hasil produk pertanian Teman Berkebun (Dok. Images Dynamics)
Sany belajar pertanian di berbagai negara sebagai relawan kemanusiaan pada 2012-2014. Dimulai dengan mendampingi masyarakat belajar pertanian dengan menciptakan kebun pangan mereka sendiri, membuat Sany dan rekan pendamping pertanian perkotaannya mencetuskan membuat Teman Berkebun dalam bentuk CV dan Yayasan di tahun 2017.
“Senang sekali sejak tahun 2018, Teman Berkebun beberapa kali mendapat kesempatan menjadi kelas partnership Gapura Digital Semarang. Saya bersama fasilitator Gapura Digital mengedukasi belasan peserta yang terdiri dari pelaku bisnis pertanian, kelompok tani, petani hingga mahasiswa pertanian mengenai dunia digital dan Google Bisnisku. Misi saya supaya bisnis pertanian bisa naik kelas, ternyata didukung oleh perusahaan teknologi besar seperti Google,” ungkap pria berusia 31 tahun ini.
Sarjana Administrasi Publik, Undip Semarang ini mengaku telah menggunakan Google Bisnisku sejak Teman Berkebun pertama kali didirikan tahun 2017. Setelah dipercaya menjadi mentor di kelas partnership Gapura Digital, Sany semakin memanfaatkan produk Google lain seperti Maps untuk mengarahkan peserta yang ingin belajar tani secara langsung di kebun, atau pelanggan yang ingin membeli bahan tani.
Sany juga biasa menggunakan Gmail untuk berkomunikasi dengan tim, yang sampai saat ini telah bekerja sama dengan 15 mitra utama, tiga mitra strategis, lima farm assistants, dan 200 relawan.