Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggenjot promosi wisata Indonesia di pasar China untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Negeri Bambu ke Tanah Air. (dok. Kemenparekraf)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggenjot promosi wisata Indonesia di pasar China untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Negeri Bambu ke Tanah Air. (dok. Kemenparekraf)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berupaya mendongkrak jumlah wisatawan dari China ke Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut kriteria wisatawan China mirip dengan Eropa yang dikenal royal saat berwisata.

Berdasarkan data yang disampaikan Kemenparekraf, rata-rata durasi tinggal wisatawan China di Indonesia berkisar antara 8 hingga 10,71 hari. Adapun rata-rata pengeluaran per kedatangan (ASPA) mencapai 1.100 hingga 1.386,55 dolar AS, atau sekitar Rp16,5 juta hingga Rp20,85 juta (kurs Rp15.037 per dolar AS).

1. Wisman China jadi fokus utama pasar pariwisata Indonesia sejak 2017

Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kemenparekraf mengatakan wisman China telah menjadi fokus utama pasar pariwisata Indonesia sejak 2017. Sebelum pandemik COVID-19, China menjadi salah satu negara dengan penyumbang terbesar kedatangan wisatawan ke Indonesia.

Dari 2017-2019 sekitar lebih dari 2 juta wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia.

2. Kemenparekraf undang media besar China buat promosikan Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggenjot promosi wisata Indonesia di pasar China untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Negeri Bambu ke Tanah Air. (dok. Kemenparekraf)

Untuk meningkatkan jumlah wisata China ke Indonesia, Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata umum pengenalan atau familiarization trip (famtrip) dengan mengundang lima jurnalis dari lima media paling berpengaruh di Tiongkok yang berlangsung di Bali pada 26 Juni hingga 1 Juli 2023.

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan program famtrip tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kemenparekraf dengan Pemerintah Provinsi Bali yang difokuskan untuk mempromosikan destinasi Bali sebagai tujuan wisata paling diminati oleh pasar China.

“Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan bersama para mitra untuk mempromosikan Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya, kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi bagi kebangkitan ekonomi kita, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sandi dikutip dari keterangan resmi, Senin (3/7/2023).

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan kelima jurnalis yang berpartisipasi dalam famtrip ini berasal dari The Paper (Shanghai), People's Daily, The Beijing News, Nanfang Daily, dan Chengdu Economic Daily.

“Tidak hanya dirancang untuk menampilkan Bali, famtrip ini juga menawarkan para jurnalis untuk merasakan pengalaman berwisata secara langsung sehingga mereka dapat menyampaikan informasi dengan lebih baik kepada pembaca atau audience mereka tentang Bali," kata Made.

3. Penerbangan langsung China-Indonesia perlu diperbanyak

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (dok. Angkasa Pura I)

Selain dengan upaya tersebut, Made mengatakan perlunya memperbanyak jumlah penerbangan langsung dari China ke Indonesia dan sebaliknya.

“Penerbangan langsung yang lebih banyak akan memudahkan wisman Tiongkok berwisata ke Indonesia. Oleh karena itu kami sangat mendorong mitra maskapai untuk membuka kembali rute dan memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi,” ucap Made.

Per-Juni 2023, Kemenparekraf mencatat total 50 rute penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok ke Jakarta dan Bali, dengan total 50 frekuensi penerbangan/pekan, dioperasikan oleh 8 maskapai dari Tiongkok ke Indonesia. Sehingga total kapasitas kursi mencapai 9.939 kursi per minggu.

Tahun ini, pemerintah menargetkan sebanyak 361.500 kunjungan wisatawan China ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Editorial Team